Jembatan Penghubung Dusun Damarwulan dan Banjaranyar

Senin, 02 November 2009

MAKNA PEMBANGUNAN JEMBATAN BAGI WARGA DESA KEDUNGBANJAR
Jembatan Penghubung Dusun Damarwulan dan Banjaranyar




Jembatan dengan ukuran 11 x 1,5 meter ini adalah akses jalan yang strategis menghubungkan dusun Damarwulan sebelah timur sungai dengan dusun Banjaranyar sebelah baratnya. Menurut Saeful salah seorang warga setempat mengatakan “ Apabila proyek pembangunan ini selesai, maka Insya Allah akan meningkatkan kondisi perekonomian desa kedungbanjar ”

Desa kedungbanjar merupakan salah satu desa di kecamatan Taman kabupaten Pemalang yang bisa dikatakan masih tertinggal bila dibandingkan dengan tetangga desa lain seperti desa Kabunan, Beji maupun Asemdoyong. Dari ujung selatan berbatasan jalan Pantura sampai ujung utara di Dusun Banjarsari, di desa ini belum memiliki infrastruktur yang baik, salah satunya kurangnya akses jembatan yang mempermudah hubungan antara dusun satu dengan dusun yang lain, sehingga mempersulit aktifitas sehari-hari warga dua dusun tersebut.


Masyarakat sadar bahwa tidak cukup hanya dengan mengandalkan dana BLM PNPM-MP akan terwujud impian warga secara cepat, tetapi lebih dari itu kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam bentuk sumbangan dana, tenaga, pikiran dan waktu luang sangat dibutuhkan untuk menopang pembangunan desa kami, keterlibatan mereka sejak perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pemeliharaan sangat diperlukan dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi desa, ini sesuai dengan tujuan program PNPM-MP. Masyarakat juga sadar bahwa program PNPM-MP memiliki tujuan yang mulia yaitu menumbuhkan sifat kerelawanan, inilah tantangan terbesar di Era sekarang dalam pembangunan, sehingga membutuhkan proses yang panjang untuk mewujudkannya.


Sebagai contoh rencana pembangunan Jembatan di dusun Banjaranyar, tidaklah mungkin dapat direalisasikan secara nyata tanpa dorongan dan dukungan dari peran program PNPM-MP. Jembatan dengan ukuran 11 x 1,5 meter adalah proyek besar yang seharusnya menjadi tanggungjawab DPU atau instansi besar lainnya, tetapi masyarakat bertekad untuk mencoba mewujudkannya bersama dengan PNPM-MP. Hasil wawancara kami dengan masyarakat sekitar bapak Rifai yang sekaligus ketua KSM menyatakan “ bahwa kiprah PNPM-MP sangat nyata dalam mendorong masyarakat untuk melakukan perubahan prilaku, terutama mendorong masyarakat tidak hanya sebagai penonton pembangunan tapi jadilah pelaksana daripada pembangunan itu sendiri “. Lahirnya petikan wawancara ini adalah wujud nyata pemahaman masyarakat terhadap substansi keberadaan program PNPM-MP.


Awalnya Jembatan ini adalah jembatan bambu yang dibangun oleh kepala desa, namun karena sering terjadi banjir jembatan tersebut terbawa arus sehingga akses jalan kembali terputus. Jembatan ini adalah akses jalan dusun Damarwulan sebelah timur sungai dengan dusun Banjaranyar sebelah barat sungai. Menurut Saeful salah seorang warga setempat mengatakan “ Apabila proyek pembangunan ini selesai, maka Insya Allah akan meningkatkan kondisi perekonomian desa kedungbanjar” dengan dibangunnya jembatan penghubung tersebut mobilisasi masyarakat antar dusun dapat lebih cepat karena tidak perlu ambil jalan memutar untuk mencapai dusun satu dengan dusun yang lainnya.


Dalam proses pembangunan dari awal penetapan prioritas kegiatan sampai pelaksanaan sekarang ini dilaksanakan penuh oleh masyarakat. Peran pemerintah desa dan BKM hanya memfasilitasi proses-proses tersebut. Dari hasil penyusunan RAB pembangunan Jembatan menelan biaya sebesar RP 60.000.000 (enam puluh juta rupiah) dengan perincian sumber dana sebagai berikut :


-    BLM PNPM-MP        : Rp 30.000.000,-

-    Pemerintah Desa        : Rp 10.000.000,-

-    Swadaya Masyarakat    : Rp 20.000.000,-


Untuk mewujudkan besaran dana tersebut dibutuhkan kerja keras semua pihak terutama harmonisasi hubungan antara pemerintah desa, BKM dan masyarakat harus selalu dijaga dan dilestarikan. Hal ini dibuktikan dengan dukungan dana dari pemerintah desa yang tadinya cuman 10 juta ternyata akan menambah 5 juta sehingga total menjadi 15 juta, ditambah juga dukungan dana dari masyarakat, tenaga kerja relawan dari masyarakat dan modal kepercayaan yang dijaga betul oleh BKM dan KSM dalam mewujudkan transparansi dan akuntabel pelaksanaan pembangunan, menambah kekuatan untuk mensukseskan program tersebut.


Bagaimanapun peran PNPM-MP hanyalah bersifat Stimulan untuk mendorong masyarakat membangun modal social melalui pembelajaran kritis di tiga bidang (lingkungan, social dan ekonomi) yang dikenal sebagai TRI DAYA agar mandiri dalam menanggulangi persoalan kemiskinan dan mampu memberikan kontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di desa Kedungbanjar. Harapan masyarakat mudah-mudahan proyek ini secepatnya selesai sehingga aktifitas masyarakat dua dusun tersebut kembali bisa berjalan lancar. (By Ikmal)


Teruslah berkarya karena Kerja Keras adalah energi kita

3 komentar:

sawali tuhusetya mengatakan...

wah, semoga keberadaan infrastruktur jembatan ini bisa memperlancar arus perekonomian di dusun damarwulan dan banjaranyar. jembatan merupakan sarana utama utk memperlancar arus perekonomian dan aspek2 yang lain. semoga sukses.

FIRMAN SYAH mengatakan...

UNGA SGITU BNYAK KEMANA?/PDAHL KAN CUKUP BWAT BANGUN;JALAN'JEMBATAN/TOLONG JANGAN KORPURSI UNGA RAKAYAT MISKIN PAK /DRI FIRMAN KEDUNG BANJAR

Anonim mengatakan...

Aku tinggal di dusun banjarsari yg msih wilayah desa kedungbanjar.mau sekolah jalan kaki ke desa lain.mau shalat jumat ke desa lain.madrasah tidak ada.surau jg satu satunya.tlong pemerintah tidakah aku jg tinggal d indonesia lihatlah desa kami

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar.
Bila tidak memiliki blog, silahkan pakai anonimous

banner125125 d'famous_125x125 ads_box ads_box ads_box